Tingkatkan Kompetensi Menulis, IAIN Kudus Gelar Workshop Jurnalistik
Sebanyak 30 Tendik (Tenaga Kependidikan) IAIN Kudus dari berbagai fakultas, lembaga dan unit mengikuti Workshop Jurnalistik dan Konten Kreatif. Kegiatan ini dinarasumberi oleh Zaenal Abidin dari Jawa Pos Radar Kudus dan Bagus dari Djarum Photo Club, di aula lantai 4 Gedung Perpustakaan IAIN Kudus. (Rabu/07 April 2021).
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan, Dr. Karsa Sukarsa,M.M. selaku Kepala Biro AUAK IAIN Kudus menyampaikan, diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan minat dan kompetensi tendik dalam bidang jurnalistik.
"Yang penting nulis, permasalahan bagus tidaknya urusan nanti", ungkap beliau.
Lebih lanjut beliau menjelaskan, melalui menulis berita kegiatan, IAIN Kudus semakin banyak dikenal. Penilaiaan masyarakat luar itu melalui informasi yang ada. Sehingga perlu adanya kounter sebagai pengimbang atau menguatkan informasi yang ada.
Sebagai pemantik materi kejurnalisan, Zaenal Abidin memaparkan dalam menulis berita jangan sampai opini penulis disajikan dalam berita, semua harus real sesuai dengan informasi narasumber.
Cukup sederhana, dalam menulis berita yang perlu dipegang hanya 5W+1H, dimana unsur tersebut sudah cukup dijadikan sebagai bahan menulis berita.
"Perlu diperhatikan juga, dalam menulis berita harus memiliki kriteria "rukun iman" saat menulis," terang beliau.
Rukun Iman disini yang kami (red: wartawan Radar Kudus) pegang. Seperti aktual, humanity, dramatik, proximity, prominance dan magnitude. Berita yang memiliki unsur terbut menjadi baik dan berkualitas.
Taufiqur Rois sebagai peserta dalam workshop menjadi terbantu melalui materi yang disampaikan. Ia menyampaikan, begitu banyak informasi baru yang dipahami. Seperti adanya ketentuan "rukun iman" dalam menulis berita.
Pada kesempatan yang sama Bagus Suroto selaku pemateri konten kreatif berbagi tips dan trik dalam teknik pengambilan foto. Bagus menyampaikan bahwa dalam publikasi berita perlu didukung dengan photo yang menarik yaitu foto yang memperhatikan komposisi dan pencahayaannya. Dirinya menambahkan bahwa memotret tidak harus bagus tetapi harus bahagia.
“ karena dengan bahagia, maka akan menumbuhkan mood yang bagus dan hasil yang bagus pula” ujarnya.
(Salam/ Yusi).