Loading...

Link & Aplikasi

    

Inklusif dan Humanis, UIN Sunan Kudus Fasilitasi Ujian UM-PTKIN bagi Peserta Disabilitas

Blog Single

Pelaksanaan Ujian Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN) tahun 2025 di UIN Sunan Kudus berlangsung inklusif dan ramah disabilitas. Salah satu peserta difabel, Zumrotun Muna, asal Rembang, mengikuti ujian pada sesi kedua hari ini, Kamis (12/06/2025), dengan pendampingan dari panitia lokal.

Zumrotun Muna merupakan penyandang disabilitas netra yang memiliki semangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Dalam pelaksanaan tes SSE UM-PTKIN, ia mendapat pendampingan teknis dari petugas yang disiapkan oleh panitia agar proses ujian berjalan lancar dan setara.

“Secara sistem tidak ada perbedaan antara peserta umum dan peserta difabel. Semuanya mengikuti mekanisme yang sama. Hanya saja, secara teknis kami menugaskan petugas khusus untuk mendampingi peserta difabel selama ujian berlangsung,” ujar Arif Suryono, S.Kom selaku Penanggung Jawab SSE UMPTKIN Titik Lokasi UIN Sunan Kudus.

Muna menyampaikan bahwa motivasinya mengikuti seleksi UM-PTKIN adalah keinginannya yang kuat untuk menjadi seorang pendidik. Ia merasa perlu mencari kampus yang mampu memberikan dukungan terhadap cita-citanya, sekaligus memahami kondisinya sebagai tuna netra.

“Saya ingin melanjutkan kuliah karena ingin mewujudkan cita-cita menjadi pendidik. Saya mencari kampus yang bisa memahami kondisi saya dan tetap memberi ruang berkembang. Dari berbagai pilihan, saya akhirnya memilih IAIN Kudus karena direkomendasikan kerabat. Mereka bilang IAIN Kudus sangat peduli pada mahasiswa disabilitas,” ungkap Muna.

Dalam pelaksanaan tes, Muna turut didampingi ibunya, Lastri. Sang ibu mengaku sangat mendukung keinginan anaknya untuk kuliah di Kudus. Ia pun berpesan agar Muna tetap semangat dan mandiri.

“Saya selalu bilang ke Muna, meskipun punya keterbatasan, dia harus mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Dari kecil dia bisa melihat dengan normal, tapi sejak SD mulai ada gangguan penglihatan,” cerita Lastri.

Lastri juga menambahkan bahwa Muna adalah anak yang ceria dan ekstrovert. “Dia mudah bergaul, suka bercerita, dan tidak malu untuk bersosialisasi. Saya bangga dengan semangat dan kepercayaan dirinya,” tambahnya.

Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si. menyampaikan rasa terima kasih kepada Mbak Muna yang telah memilih UIN Sunan Kudus sebagai tempat kuliah sekaligus sebagai tempat ujian SSE UM-PTKIN.

"Kami akan memberikan yang terbaik kepada para mahasiswa; baik fasilitas, layanan dan bimbingan untuk mengantarkan kesuksesan mereka meraih masa depan. Semoga semua peserta ujian lulus sesuai pilihan terbaiknya, serta ilmunya barokah dan manfaat. Aamiin," demikian harapnya.

Share this Post: