UIN Sunan Kudus Bagikan 1.148 Paket Daging Qurban dengan Spirit Ajaran Syekh Ja’far Shodiq dan Kepedulian Sosial
Pemotongan hewan qurban memiliki tiga makna, yaitu makna ritual, sosial, dan kultural. Hal ini disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrahman Kasdi, Lc., M.Si., pada Pembukaan Kegiatan Pemotongan Hewan Qurban UIN Sunan Kudus Tahun 1446 H/2025 M. Kegiatan Pemotongan Hewan Qurban yang dilaksanakan pada Senin (09/06/2025) di halaman Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kudus ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, mulai Rektor, Wakil Rektor, Ketua LPPM, seluruh pejabat kampus, Ketua BPN, hingga perwakilan Bank Syariah Indonesia (BSI), serta para dosen dan tenaga kependidikan yang dengan penuh semangat turut meramaikan suasana Idul Adha di tengah libur panjang.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrahman Kasdi, Lc., M.Si., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang hadir dan berpartisipasi. “Hari ini adalah momentum terakhir dalam pelaksanaan qurban, yakni Hari Tasyriq. Ini merupakan momen yang sangat baik. Kehadiran Bapak dan Ibu semua di hari libur yang mestinya dinikmati bersama keluarga merupakan bukti semangat dan komitmen kita bersama dalam mensukseskan ibadah qurban di kampus tercinta,” ujarnya.
Rektor menekankan bahwa pelaksanaan qurban di UIN Sunan Kudus tidak hanya memiliki makna ritual sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, namun juga mengandung makna sosial. Daging qurban dibagikan kepada sivitas akademika, stakeholder, tokoh masyarakat, serta masyarakat sekitar kampus. “Ini adalah bentuk pengabdian yang nyata dan memperkuat kebersamaan kita semua. Di aspek inilah letak makna sosial ibadah qurban,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rektor juga menyinggung pentingnya pelestarian nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) warisan Sunan Kudus. Berdasar semangat toleransi yang diwariskan oleh Sunan Kudus, pelaksanaan qurban dilakukan dengan tidak menyembelih sapi. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai agama lain, khususnya agama Hindu yang memuliakan sapi. Oleh karena itu, qurban dilakukan dengan hewan berupa kambing dan kerbau yang selaras dengan ajaran dan nilai-nilai luhur yang dijunjung oleh Sunan Kudus. “Di aspek inilah makna kultural dari ibadah qurban,” tegasnya.
Kegiatan Pemotongan Hewan Qurban UIN Sunan Kudus Tahun 1446 H/2025 M yang dikelola LPPM UIN Sunan Kudus ini memotong hewan qurban sebanyak empat ekor kerbau dan satu ekor kambing. Empat ekor kerbau dan satu ekor kambing tersebut secara simbolis diserahkan Rektor IAIN Kudus, didampingi Wakil Rektor 3 IAIN Kudus, Dr. H. Kisbiyanto, S.Ag., M.Pd., kepada LPPM UIN Sunan Kudus dan panitia, dalam hal ini diwakili Ketua LPPM IAIN Kudus, H. Shobirin, M.Ag.
Ketua LPPM IAIN Kudus menjelaskan, pelaksanaan pemotongan hewan qurban dalam rangkaian Hari Raya Idul Adha 1446 H ini bertujuan menguatkan ikatan sosial dan menjalin harmoni dengan masyarakat. “Selain memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, pemotongan hewan qurban ini diharapkan dapat membentuk kesadaran dan semangat kepedulian terhadap sesama serta memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya. Shobirin menyampaikan terima kasih kepada para mudhahi yang turut serta berqurban pada tahun ini dan apresiasi kepada seluruh panitia yang sudah bekerja sama dengan baik sehingga pelaksanaan pemotongan hewan qurban kali ini dapat diselesaikan lebih cepat dari biasanya.
Adapun daging qurban yang dibagikan kepada sivitas akademika UIN Sunan Kudus dan masyarakat sekitar kampus pada pelaksanaan Pemotongan Hewan Qurban UIN Sunan Kudus tahun ini sebanyak 1.148 paket. “Semoga kegiatan yang kita lakukan pada hari ini membawa keberkahan, manfaat, dan memperkuat semangat kebersamaan kita dalam membesarkan UIN Sunan Kudus,” tutup Rektor.
Kontributor: Hasan Bastomi
Editor: Aat Hidayat