DWP IAIN Kudus Gelar Test IVA dan SADANIS Gratis
Menindaklanjuti program Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Pusat, DWP IAIN Kudus menyelenggarakan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Sadanis secara gratis bagi seluruh civitas akademika IAIN Kudus pada Rabu (10/08/2022).
Mengangkat tagline “Wanita Sehat Indonesia Kuat”, kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Puskesmas Dersalam Kudus. Bertempat di Gedung P IAIN Kudus, pelaksanaan tes ini diikuti oleh 59 peserta yang terdiri dari anggota DWP serta dosen dan tenaga kependidikan perempuan.
Dalam acara pembukaan, mewakili Ketua DWP IAIN Kudus, Any Ismayawati menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen IAIN Kudus untuk melindungi kaum perempuan. Karena kaum perempuan rentan terhadap kanker serviks dan kanker payudara.
" Program luar biasa ini, Deteksi dini ini merupakan upaya untuk mencegah kemungkinan adanya penyakit kanker. Karena mencegah itu lebih baik dari pada mengobati" ucapnya.
Ani menerangkan bahwa Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Sedangkan Sadanis atau periksa payudara klinis adalah pemeriksaan pada payudara oleh tenaga kesehatan (nakes) terlatih.
Ani menyarankan kepada seluruh peserta untuk tidak perlu takut menjalani tes IVA dan Sadanis. Serta mengajak semua pihak untuk mensupport adanya program ini.
"Bismillah, ini upaya untuk lebih prepare pada kesehatan kita, karena kaum ibu harus sehat. Ini upaya untuk kita bisa lebih sehat, upaya pencegahan ini, deteksi secara dini, karena program ini dari kita dan untuk kita" pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua DWP IAIN Kudus, Umma Farida, di sela-sela mengikuti launching pelaksanaan Tes IVA & SADANIS DWP Kemenag RI secara serentak se-Indonesia yang bertempat di UIN Bandung menegaskan pentingnya tes IVA dan SADANIS ini. Bahwa melaksanakan Tes IVA dan SADANIS merupakan ikhtiar penjagaan diri dan menghindarkan perempuan dari penyakit kanker serviks dan kanker payudara yang selama ini menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) menjadi salah satu penyakit yang mematikan bagi perempuan.(Yusi)