Loading...

Link & Aplikasi

    

‘Vaksin’ Covid 19 Itu Bernama Lailatul Qadar

Oleh: Abdul Karim, SS., MA.

 Tahun 2020 ini dunia digegerkan dengan terjadinya wabah yang mematikan yaitu covid 19 atau sering disebut juga dengan virus corona. Dunia ini seakan lumpuh dibuatnya. Hampir semua bidang kehidupan dan aktivitas pekerjaan terkena dampaknya. Issue Corona sungguh menjungkirbalikkan fakta dan logika manusia. Para ilmuan telah berusaha membuat vaksin untuk virus corona, tapi masih membutuhkan waktu yang cukup lama, padahal virus mematikan ini terus menerus mencari korbannya. Artinya kita harus mampu mencari alternatif solusi dalam menghadapi virus ini. Sebenarnya ‘Vaksin’ itu bisa kita dapatkan, Tahukah kita bahwa sesungguhnya ‘vaksin’ covid 19 telah hadir di tengah-tengah kita umat Islam yaitu di saat datang bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keistimewaan ini, ia adalah bernama Lailatul Qadar.

Bukankah Lailatul Qadar memberikan spirit kepada kita agar kita senantiasa mendengarkan dan melakukan kebaikan yang dibisikkan oleh para Malaikat, sebagaimana dijelaskan di dalam al-Qur’an surah al-Qadar ayat 4-5, “pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Rabbnya (Tuhannya) untuk mengatur segala urusan. Malam itu Penuh kesejahteraan (kedamaian, dan keselamatan) sampai terbit fajar.” Malaikat merupakan simbol kekuatan baik, yang akan menyelamatkan manusia baik di dunia maupun di akhirat, berlawanan dengan syaitan yang merupakan simbol kekuatan jahat yang senantiasa menginfeksi manusia agar jatuh tersungkur dalam penderitaan di dunia maupun di akhirat.

Covid 19 adalah virus jahat yang hanya bisa dilawan dengan seruan kebaikan sebagaimana aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah kita dalam menghadapi virus corona tersebut. Sedangkan Lailatul Qadar memberikan pelajaran kepada kita agar kita mendengar seruan baik itu, mengabaikan bisikan-bisikan setan yang berusaha untuk menjerumuskan kita agar kita tetap dalam situasi sulit dan menderita. Lailatul Qadar akan mengantarkan kita kepada pintu keselamatan hingga sampai terbit fajar, artinya bahwa spirit Lailatul Qadar akan menumbuhkan sikap futuristik, yaitu mengikuti segala kebaikan yang datang kepada kita agar di kemudian hari tidak menimbulkan kerugian baik terhadap diri sendiri, keluarga maupun masyarakat pada umumnya.

Kemudian pertanyaannya adalah siapakah orang yang dapat menjumpai  Lailatul Qadar tersebut? Menurut Quraish Shihab menyatakan bahwa  Ketika  jiwa seseorang telah siap dan telah memiliki kesadaran jiwa, maka Lailatul Qadar akan datang menjumpai orang tersebut. Ketika itu malam kehadirannya berarti sangat menentukan bagi perjalanan hidup seseorang di masa mendatang. Saat itu merupakan titik tolak perubahan guna mencapai kemuliaan dan kejayaan hidup di dunia dan di akhirat kelak, dan sejak itu malaikat akan menyertai dan membimbingnya menuju kebaikan sampai terbit fajar kehidupannya yang baru kelak di hari kemudian (Shihab, 2003: 314-315).

Para Ulama’ bersepakat bahwa  Lailatul Qadar itu jatuh pada bulan suci Ramadhan, namun di malam keberapa Lailatul Qadar itu turun? Mengenai hal tersebut terdapat beragam perbedaan pendapat (sekitar 40 pendapat). Di antaranya: Pertama, bahwa Lailatul Qadar itu turun pada sebagian malam tujuh yang akhir. Kedua, Lailatul Qadar terjadi mulai malam ke-24 di bulan Ramadhan. Ketiga, bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 di bulan Ramadhan. Keempat, Lailatul Qadar itu adanya di malam yang ganjil di dalam 10 malam yang terakhir di bulan suci Ramadhan yaitu: malam ke-21, 23, 25, 27 dan 29 (Al-Asqalani, 1352 H: 725).          

Oleh karena itu di moment bulan suci Ramadhan, khususnya dikesempatan sepertiga akhir bulan suci Ramadhan ini kita berusaha untuk mencapai keselamatan jasmani dan ruhani kita dengan spirit Lailatul Qadar tersebut , yaitu  di saat kondisi wabah seperti inilah  kita harus lebih dekat kepada prilaku Malaikat daripada prilaku setan. Pada saat pencapaian jenjang inilah Allah akan mendekatkan diri kita kepada para Malaikat dan Jibril yaitu akan senantiasa mengikuti seruan kebaikan yang datang  kepada kita. Sehingga dengan izin Allah kita akan diberikan keselamatan dari virus Corona, diberikan  kedamaian dan kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Wallahu a’lamu bi ash-Shawab.

Share this Post: