Penuh Inspirasi, Muhammad Ainun Na’im, Peraih IPK 4.00 Sampaikan Sambutan Wisuda
Kudus (16/4) – Dalam rangkaian acara Wisuda ke-39 Sarjana dan ke-21 Magister IAIN Kudus, suasana haru dan bangga begitu terasa saat Muhammad Ainun Na’im, wisudawan terbaik dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, menyampaikan sambutan mewakili seluruh wisudawan. Mahasiswa dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, 4.00, ini menyampaikan sambutan yang penuh inspirasi.
Ainun Na’im membuka sambutannya dengan mengenang perjuangan yang telah dilalui bersama teman-teman seperjuangan. Ia menyebut kampus sebagai "rumah yang nyaman dalam menyelami lautan ilmu", dan mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, hingga para petugas kebersihan yang telah berkontribusi dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berkualitas.
Tak lupa, ia juga memberikan penghormatan istimewa kepada kedua orang tua para wisudawan. Serta mengingatkan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari restu dan ridha mereka.
Selain unggul dalam akademik, Ainun juga dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dalam berbagai ajang nasional. Beberapa di antaranya adalah Best Presenter dalam ajang The 1st Ushuluddin International Student Conference (UInSCof) di UIN Raden Fatah Palembang tahun 2022, Juara 1 Lomba Desain Logo KKN Nusantara Moderasi Beragama Kementerian Agama RI tahun 2024, serta Juara 5 Karya Tulis Al-Qur’an dalam Olimpiade Agama, Sains, dan Riset PTKI se-Indonesia tahun 2023. Ia juga pernah meraih Juara 2 Lomba Desain Logo Hari Santri RMI PBNU tahun 2021, dan Juara 3 Musabaqah Desain Grafis di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2023.
Dalam sambutannya, Ainun mengajak seluruh wisudawan untuk tidak menjadikan gelar semata sebagai pencapaian akhir. Ia menekankan bahwa nilai akademik akan menjadi sekadar tinta di atas kertas jika tidak dibarengi dengan kualitas diri dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
"Kapal tidak dibuat untuk ditambatkan di dermaga. Kapal dibuat untuk mengarungi samudera dan menerjang gelombang," kutipnya dari Benazir Bhutto, menggambarkan tantangan yang akan dihadapi setelah lulus dari perguruan tinggi.
Akhir pidatonya ditutup dengan semangat dan harapan agar para lulusan tidak hanya menjadi insan akademis, tapi juga pribadi yang santun, berakhlak, serta memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan zaman.
“Gagah kita bukan saat berdiri di podium ini, tetapi saat mampu menjawab gelombang problem di negeri ini,” pungkasnya