Dakwahtainment : Analisis Film dan Sinetron Sebagai Media Dakwah
Dakwahtainment : Analisis Film dan Sinetron Sebagai Media Dakwah
Dakwah yang telah berjalan di masyarakat sekarang ini dirasakan terkesan monoton. Bahkan sudah menjadi rahasia umum dakwah sekarang ini cenderung membosankan, sehingga metode dakwah dinilai kurang memberikan efek yang besar bagi masyarakat dalam menerima informasi. Maka para pelaku dakwah sudah semestinya beralih dari metode dakwah yang sudah dilakukan. Sebagai contoh yaitu dakwah bil lisan, yang banyak diterapkan di masyarakat sekarang ini. Kita melihat efektifitas penerapan informasi dari kegiatan dakwah tersebut sangatlah kurang memadai jika kita lihat maraknya informasi sekuler yang menerpa kita sehari-hari. Oleh karena itu menjadi kaharusan adanya strategi baru dalam pelaksanaan suatu kegiatan dakwah.
Fenomena tersebut adalah indikasi dari kurang efektifnya kegiatan dakwah yang akhir-akhir ini dilakukan para pelaku dakwah. Kita lihat sejarah dakwah Islam di negeri ini. Sejarah mencatat, media dakwah melalui seni dan budaya pada masa itu adalah dakwah yang efektif dan terasa signifikan dalam hal penerapan ideologi Islam pada masyarakat pada zamannya.
Seperti halnya media film. Film adalah media yang begitu pas dalam memberikan influence bagi masyarakat umum. Penonton film seringkali terpengaruh dan cenderung mengikuti seperti halnya peran yang ada pada film tersebut. Maka ini dapat menjadi peluang yang baik bagi pelaku dakwah ketika efek dari film tersebut bisa diisi dengan konten-konten keislaman.
Hal inilah yang menjadi dasar Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menyelenggarakan Workshop dengan tema `Dakwahtainment : Analisis Film dan Sinetron Sebagai Media Dakwah` dengan menghadirkan narasumber Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik) (Sutradara/Penulis Novel Ayat-ayat Cinta) dan Asep Cuwantoro (KORBID Siaran KPID Jawa Tengah). Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Gedung Rektorat lantaui 3 Kampus Timur STAIN Kudus, pada hari Senin (16/06/2014) dengan pserta mahasiswa dan siswa-siswa SMA/MA/SMK di Kabupaten Kudus.