Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana IAIN Kudus Terpilih Menjadi Presenter Parallel Session di AICIS 2024
Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Agama dalam memberikan capacity building kepada para ilmuwan dan dunia intelektual di lingkungan Kementerian Agama pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 diadakan di Kampus UIN Walisongo Semarang pada tanggal 1-4 Februari 2024.
Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) merupakan perhelatan akademik internasional terbesar di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), dengan fokus utama pada studi Islam. Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 diselenggarakan dengan tema “Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights". Dalam penyelanggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 ini, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI yang juga sekaligus Plt Rektor UIN Walisongo Semarang, memberi penekanan untuk merekrut peserta lebih ketat lagi untuk AICIS 2024 ini, karena dalam AICIS, kualitas lebih diutamakan daripada kuantitas.
Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 memperoleh antusiasme yang sangat besar dari kalangan akademisi dan praktisi. Sebanyak 1.957 paper masuk ke panitia dan terpilih 328 paper. SC (steering committee) bersama Editor in Cief Jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus telah menyeleksi secara ketat dan professional. Sebanyak 328 paper terpilih dikelompokkan menjadi tiga kelompok diskusi pembahasan yang akan meramaikan AICIS 2024, yaitu: Invited Panel (80 paper), Open Panel (100), dan Extended Panel (148).
Pada kategori Extended Panel, terdapat tiga paper dari IAIN Kudus. Ketiga paper tersebut diantaranya merupakan kontribusi dari dosen, mahasiswa magister dan juga lulusan magister IAIN Kudus. Kontribusi paper dari dosen IAIN Kudus yaitu Bapak Kharis Fadlullah Hana, yang merupakan dosen FEBI IAIN Kudus, dengan judul "The Mediating Effect of Religiusity on Customer Loyalty After Skimming Cases".
Tidak hanya dosen, mahasiswa magister dan lulusan magister IAIN Kudus juga terpilih sebagai presenter Parallel Session di AICIS 2024. Mereka adalah Diah Melisa Maharani dan Dwi Putri Restuti.
Kontribusi paper dari mahasiswa magister yaitu Diah Melisa Maharani, dengan judul "Manifestasi Keberagamaan dalam Etos Ekonomi Pedagang Muslim Pasar Kliwon di Era Disrupsi Digital". Presentasi paper dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024 di gedung IsDB FITK 20, kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Diah Melisa Maharani diketahui merupakan mahasiswa magister prodi Studi Islam. Paper ini membahas tentang peran keberagamaan di tengah era disrupsi digital, dimana analisisnya difokuskan pada etos ekonomi para pedagang Muslim di Pasar Kliwon. Dengan pemahaman ajaran-ajaran Islam, yang diimplementasikan melalui kesalehan ritual dan sosial yang dibangun oleh para pedagang, mampu memberikan rasa secure dengan tantangan digital saat ini.
Kontribusi paper dari lulusan magister IAIN Kudus yaitu Dwi Putri Restuti, dengan judul "How Does Humanities Empowering in The World? Revitalization of Humanitarian Values in the Palestine-Israel Conflict". Presentasi paper dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024 di gedung IsDB FITK 14, kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Dwi Putri Restuti merupakan lulusan Magister Ekonomi Syariah. Ia baru saja lulus di tahun 2023. Paper yang dibahas dalam Parallel Discussion AICIS 2024 yaitu mengenai krisis kemanusiaan global yang terjadi pada konflik Palestina-Israel. Lebih dari 100 hari lamanya, konflik Palestina-Israel terus terjadi. Berdasarkan data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza, korban jiwa selama periode 7 Oktober 2023 hingga 14 Januari 2024 mencapai 23.968 warga Palestina. Konflik Palestina-Israel ini bukan masalah biasa atau bukan soal agama. Melainkan tentang hak kemanusiaan yang ada di negara tersebut. Sehingga diharapkan peran dunia (The United Nations), agama dan negara-negara OIC (Organization Islamic Cooperation) dapat berkontribusi dalam penyelesaian konflik.
Rektor IAIN Kudus, Prof Abdurrohman Kasdi yang ikut menjadi Pembahas untuk Sesi Paralel Room 21, mengapresiasi kedua presenter dari Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana IAIN Kudus. Adanya keterlibatan para akademisi muda dari IAIN Kudus tentu akan memberikan kontribusi baru dalam dunia pendidikan. Para akademisi muda ini memiliki banyak potensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui riset-riset kolaboratif, ilmu pengetahuan akan berkembang pesat sesuai dengan arah perkembangan zaman.