Tingkatkan Layanan Responsif Disabilitas, Perpustakaan IAIN Kudus Belajar ke UB Malang
Malang, 22 Februari 2024 – Pendidikan untuk semua (education for all) adalah tanggung jawab setiap lembaga pendidikan sebagai amanat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan UUD 1945. Termasuk dalam layanan Perpustakaan yang responsif disabilitas (berkebutuhan khusus). Universitas Brawijaya (UB) termasuk salah satu Universitas di Indonesia yang mempepelopori Pendidikan Inklusif di Perguruan Tinggi yang melibatkan berbagai unsur unit dan lembaga terkait termasuk Perpustakaan. Dalam upaya untuk meningkatkan layanan yang responsif terhadap kebutuhan disabilitas, serta mengikuti tren transformasi digital, Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus telah melakukan kunjungan ke Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) Malang untuk studi tiru dan modifikasi.
Rombongan dari Perpustakaan IAIN Kudus, dipimpin oleh Kepala Perpustakaan, Dr. H. Nur Said, S.Ag., M.A., M.Ag. bersama sejumlah Pustakawan dan Tenaga Kependidikan (Tendik), tiba di UB Malang untuk bertukar pengalaman dan mempelajari praktik terbaik dalam melayani pengguna dengan disabilitas. Dalam kunjungan ini, mereka juga tertarik untuk mengeksplorasi transformasi perpustakaan dari buku fisik ke buku digital, serta meningkatkan layanan bantuan bimbingan skripsi yang solutif.
Pada bagian pertama kunjungan, tim dari IAIN Kudus diperkenalkan dengan berbagai fasilitas aksesibilitas yang telah diterapkan oleh UB Malang, termasuk area yang ramah disabilitas dan teknologi bantu dalam berbagai Library Class. Diskusi intensif dialogis dilakukan untuk memahami strategi implementasi yang efektif dalam memastikan semua pengguna dapat mengakses layanan perpustakaan dengan mudah yang disertai library tour.
Kemudian, mereka berpindah ke pembahasan mengenai layanan bantuan bimbingan skripsi. Tim dari IAIN Kudus sangat tertarik untuk mengetahui proses dan strategi yang digunakan oleh UB Malang dalam mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir mereka. Pertukaran pengalaman ini diharapkan dapat membantu IAIN Kudus meningkatkan kualitas layanan bimbingan skripsi mereka di masa depan.
Selain itu, kunjungan ini juga membahas transformasi perpustakaan dari buku fisik ke buku digital. UB Malang telah melangkah maju dalam mengadaptasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin digital. Tim dari IAIN Kudus berharap untuk memperoleh wawasan yang berharga dalam proses ini, dengan harapan bisa mengimplementasikan perubahan serupa di perpustakaan mereka sendiri.
Dalam rangka memperkuat kerja sama antara kedua institusi, sebuah Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antara Perpustakaan IAIN Kudus dan Perpustakaan UB Malang ditandatangani. MoU ini mencakup berbagai bidang kerja sama, termasuk pertukaran pengetahuan dan sumber daya, kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan, serta pengembangan program-program bersama untuk meningkatkan layanan perpustakaan.
Kepala Perpustakaan UB Malang, Dr. Iwan Permadi, S.H., M.Hum. yang diwakili oleh Kepala Tata Usaha (TU), Dedi Gusra, S.Ag. menyambut baik langkah kerja sama ini, menyatakan, "Kami berharap MoU ini akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan serta menciptakan lingkungan yang inklusif dan berbasis teknologi."
”Kunjungan dan penandatanganan MoU ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi kedua institusi dalam upaya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan serta memperluas aksesibilitas bagi seluruh pengguna, termasuk mereka yang memiliki disabilitas di IAIN Kudus yang sedang mempersiapkan transformasi menuju UIN Sunan Kudus,” demikian harapan Nur Said yang juga dosen di Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus.
Acara dialog diakhiri dengan kunjungan langsung ke titik layanan dalam library tour didampingi pusatakanwan dari UB agar bisa melihat langsung apa yang terjadi di lapangan dalam manajemen perpustakaan responsif disabilitas. Peserta dari IAIN Kudus dengan semangat dan antusiasme yang tinggi untuk pengembangan perpustakaan kini dan di masa yang akan datang.