Penutupan Desa Binaan, Pembina II GenBI IAIN Kudus Berharap ada Keberlanjutan
Setelah terlaksananya desa binaan selama empat bulan di Desa Kedungsari, Gebog, Kudus. Generasi Baru Indonesia (GenBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus melaksanakan penutupan dengan menampilkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tari Kretek, pidato, dan story telling. Penutupan tersebut mendapatkan antusias dari pemerintah dan masyarakat desa yang dilaksanakan di Aula Balaidesa Kedungsari, Selasa (30/04/2024).
Mengangkat tema "Tumbuh Bersama GenBI IAIN Kudus: Kedungsari Membangun Potensi Mandiri dan Unggul", kegiatan tersebut bertujuan untuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat Desa Kedungsari. Dalam penutupan tersebut berjalan lancar dengan kehadiran 50 anggota GenBI dan 37 tamu undangan.
Pembina II GenBI IAIN Kudus, Sutanto mengatakan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus terus dilakukan oleh mahasiswa. Akan tetapi dalam kesempatan kali ini Sutanto juga menekankan agar dalam kegiatan desa binaan tidak berhenti begitu saja, tetapi harus ada keberlanjutan sehingga akan membawa kebermanfaatan dan keberkahan.
"Ada program kerja Bina UMKM yang saya harapkan tidak berhenti pada pendampingan produksi saja, tetapi juga hingga pemasaran digital dengan pendampingan secara berkala," ujarnya.
Sutanto juga memberikan apresiasi tinggi kepada GenBI IAIN Kudus karena telah mengadakan 46 program kerja yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi, sosial masyarakat, lingkungan, dan kebudayaan. Lebih lanjutnya dirinya juga memberikan peluang besar bagi Desa Kedungsari jika menginginkan kerjasama dengan IAIN Kudus secara langsung, baik itu di bidang UMKM, pendidikan, olahraga, dan lain sebagainya. Bentuk kepedulian ini untuk mensupport Desa Kedungsari agar menjadi desa yang mandiri dan unggul.
"Kalau terjun kemasyarakatan itu jangan setengah-setengah, nanggung tapi harus dituntaskan hingga akhir," ucapnya.
Ketua GenBI IAIN Kudus, Novia Alfiyanti dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Desa Kedungsari yang telah memberikan fasilitas dan support hingga terlaksananya desa binaan ini. Novia juga berharap kedepannya kerjasama tidak hanya berhenti di desa binaan tetapi dapat lanjut pada bidang lainnya.
"Kami juga melatih anak-anak di beberapa lembaga pendidikan Desa Kedungsari, dan nanti apa yang kami latih akan ditampilkan dalam bentuk tari, pidato, dan story telling," ucapnya.
Kepala Desa Kedungsari, Suyoko mengungkapkan bahwa keberadaan GenBI sangatlah berdampak bagi desa, seperti pada pagelaran Kirab budaya dimana GenBI IAIN Kudus ikut menyukseskan dan menyalurkan semangatnya. Ditambah program kerja yang berfokus pada perawatan kebudayaan setempat, membuat Suyoko merasa terbantu dan masyarakat kembali disadarkan dengan pentingnya menjaga warisan leluhur.
Dikesempatan itu juga Sukoyo berharap silaturahmi yang telah terjalin kurang lebih empat bulan ini dapat terus terjalin dengan baik. Dirinya juga tidak segan mempersilahkan GenBI IAIN Kudus untuk mengunjungi Desa Kedungsari kapan saja.
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dan saya harap perpisahan ini bukan berarti selesai tapi kami perangkat desa dan masyarakat akan dengan senang hati menerima kunjungan dari teman-teman GenBI," pungkasnya.