Hadirkan Ketua MUI, Stadium General Fakultas Tarbiyah Bahas Moderasi Beragama Bagi Kaum Gen Z
Bertempat di GOR IAIN Kudus, Fakultas Tarbiyah menggelar Stadium General Kamis (14/9/2023). Mengusung tema “Moderasi Beragama Bagi Kaum Generasi Z untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045” acara ini diikuti oleh mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah TA 2023/2024 sebanyak 1.166 orang.
Dalam Sambutanya Dekan Fakultas Tarbiyah Prof. Dr. H. Nur Ghufron, S.Ag, M.Si. menyatakan Stadium General merupakan kegiatan rutin tahunan yang sangat positif untuk mahasiswa dengan mendatangkan Narasumber Prof. KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc,M.A. Phd. yang merupakan tokoh agama, penulis buku, ketua MUI dan Dosen UI, UIN Syarif Hidayatullah.
"Sesuai dengan tema Stadium General yakni dengan pemilihan tema moderasi dilatarbelakangi dengan menanggapi kasus-kasus dan fenomena-fenomena, terkait moderasi Agama pada generasi Z yang muncul akhir-akhir ini, mahasiswa dengan latar belakang yang bervariasi pemahaman keagamaannya, dengan ini stadium general memiliki harapan mahasiswa baru atau lingkungan akademik IAIN Kudus memiliki pengalaman dan pemahaman terkait moderasi beragama" terangnya.
Dalam video sambutannya Rektor IAIN Kudus Prof. Dr.H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si. menyampaikan jiwa dan semangat moderasi itu penting dilingkungan PTKIN dan diterapkan di lingkungan IAIN Kudus, bahkan beliau menegaskan IAIN Kudus merupakan salah satu kampus garda terdepan menyemai moderasi beragama.
Lebih lanjut Rektor menegaskan bahwa di kudus memiliki nilai local wisdom yang sesuai dengan GUSJIGANG (bagus, ngaji, dan berdagang) akhlak budi pekerti yang bagus, siapapun yang baik dalam budi pekerti masuk dalam kategori bagus, karakteristik dari orang kudus yakni ngaji, di IAIN Kudus selain mencari ilmu tetapi juga ngaji, dan kewirausahaan.
" Harapannya Kegiatan moderasi beragama menjiwai semangat moderasi beragama, menjiwai mahasiswa secara keseluruhan mengembangkan kemampuan berfikir secara ilmiah dan kritis adalah jiwa-jiwa semangat moderasi beragama" tuturnya.
Pada kesempatan inti, pemaparan yang sangat menarik oleh narasumber oleh Prof. KH. Muhammad Cholil Nafis, Moderasi beragama bagi generasi Z untuk menyongsong Indonesia emas 2045 paling banyak sesuai data sensus penduduk 2020 generasi terbesar yaitu pada generasi Z yaitu Mahasiswa-mahasiswi 2023 memiliki karakteristik connection ( Medsos, Global Mindset, Digital Native).
"Mahasiswa harus memanfaatkan media sosial sebagai sarana positif sebagai agen menyemai moderasi agama, Mahasiswa harus memiliki global masuk mindset dan Digital Native, beliau menekankan Calon-calon Guru atau Guru/Dosen mengikuti perkembangan zaman melek literasi digital" tegasnya.
Lebih lanjut Metua MUI ini menekankan peran media sosial masuk dalam generasi Z, dalam menerapkan moderasi agama dalam kehidupan bermasyarakat, meyakinkan kepada mahasiswa Pancasila sesuai dengan syariat dengan memahami kajian tiap Sila, Pancasila bukan agama tetapi yakin Pancasila tidak bertentangan dengan Agama. Untuk menyongsong Indonesia emas 2045 negara Indonesia berdaulat, Maju, dan berkelanjutan diharuskan: Pendapatan perkapita setara negara maju, Kemiskinan menuju 0% dan ketimpangan berkurang dan Kepemimpinan dan pengaruh Dunia internasional meningkat, dan Daya saing Sumber Daya manusia meningkat.
Gerakan pemikiran modern islam : Kehati- hatian dalam menghadapi globalisasi islam, Masyarakat pemahaman Tekstualis dalam agama dan pemahaman kontekstualis dalam agama, menunjukan bahwa beragama merupakan pemahaman, asal tidak sesuai dengan hawa nafsu. Moderat tidak moderatnya seseorang mana pendapat yang lebih kuat bukan pendapatan yang lebih besar.
" Mahasiswa harus dalam moderasi beragama Membiasakan sikap persatuan dan kerukunan Ta’aruf ( saling mengenal ), Washathaniyah : adil,pilihan yang terbaik, orang-orng yang beragama berada ditengah-tengah, Tafahum ( Saling memahami dan mengenal), Ta'awun ( saling membantu), Takaful ( saling memberikan jamain)" jelasnya.
Narasumber Kembali menegaskan Undang-undang dasar 45, undang-undang yang sangat mirip dengan Piagam Madinah, Pancasila merupakan dasar negara yang sudah sangat moderat berpegang teguh pada syariat agama islam.
Kontributor : Shofwatun Nada