IAIN KUDUS DUKUNG PAGELARAN BUSANA KUDUS EMPAT NEGERI
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menggelar Pagelaran Busana Kudusan di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (21/12).
Pagelaran ini di adakan secara meriah dalam rangka memperkenalkan budaya pakaian adat kudusan kepada masyarakat luas. Kegiatan ini sendiri bertema pagelaran busana kudusan empat negeri. Peragaan busana di gelar dengan mengusung konsep fashion on the street.
Ada empat busana Kudusan yang di tampilkam dalam peragaan busana ini. Di antaranya yaitu busana penganten toto kaji, busana kudusan gaya saudagar muslim dan saudagar peranakan, busana kudusan jas koko iket kudusan, dan busana kudusan caping kalo pedagang dan caping kalo berkerudung.
Keempat busana Kudusan tersebut di adopsi dari empat budaya yang berbeda yakni, Jawa, Arab, China, dan Kolonial Belanda.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kudus HM Hartopo di dampingi Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo, unsur Forkopimda, Asisten Sekda, Kepala OPD, dan tamu undangan lainya.
Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, keunikan dalam busana kudusan ini belum di eksplore secara utuh ke masyarakat.Oleh karena itu, pihaknya ingin mengenalkan busana Kudusan ini kepada masyarakat luas khususnya warga setempat supaya mengenal budaya lokalnya sendiri.
“Dalam acara malam ini kita sama-sama mengeksplore dan menyaksikan beberapa ke-khas-an busana kita. Saya harap dari pagelaran ini masyarakat mengetahui ternyata Kudus ini mempunyai kekayaan budaya yang begitu agung nilainya,” ungkapnya.
Pagelaran Busana Kudusan Empat Negeri didukung oleh banyak pihak, termasuk dari kalangan perguruan tinggi, yakni IAIN Kudus. IAIN Kudus mengirimkan mahasiswa dan mahasiswi sebagai model dalam peragaan busana Kudusan. Ulfah Rahmawati, Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM IAIN Kudus, merasa senang dan bangga atas keterlibatan mahasiswa dalam pagelaran tersebut. Meskipun dengan waktu latihan yang relative singkat mereka mampu menjalankan tugas dengan baik. (LPPM)