Kedepankan Literasi, KKN IAIN Kudus Desa Colo Kembangkan STEAM Village
Pengembangan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) Village menjadi program unggulan dari kelompok KKN-IK IAIN Kudus Kelompok Desa Colo. Muhammad Imaduddin, M.Pd. selaku Dosen Pendamping Lapangan KKN Kelompok Desa Colo menyampaikan bahwa STEAM Village merupakan konsep desa mandiri yang mengedepankan literasi warganya, pada implementasi Konsep-konsep Sains, Teknologi, Rekayasa, Seni, dan Matematika dalam kesehariannya menuju kesejahteraan pada level individu, keluarga, hingga komunitas desa.
“Bentuk implementasi dari konsep ini mengarah pada potensi-potensi temuan aspek STEAM yang didasarkan pada potensi lokal pedesaan” jelasnya.
Lebih lanjut Imaduddin menjelaskan bahwa potensi ini bisa dilihat dari level keluarga maupun komunitas di pedesaan. Potensi level keluarga mengarah pada pengetahuan STEAM untuk kebutuhan keluarga, semisal kesehatan, sanitasi lingkungan, ekonomi keluarga, serta pewarisan moral dan budaya. Pada level komunitas, konsep ini berupaya meningkatkan potensi komunitas desa ataupun SDM dengan memanfaatkan komoditas dan SDA yang ada di pedesaan melalui implementasi STEAM maupun pendidikan STEAM.
Ilham Adji Utama selaku ketua program menyampaikan bahwa STEAM Village merupakan gambaran besar yang memiliki fokus pada pengembangan keluarga, kelompok remaja, anak pendidikan dasar menengah, masyarakat umum seperti pedagang dan petani. Namun untuk langkah awal akan memfokuskan pada pendidikan dasar menengah terlebih dahulu berupa pendidikan Ethno-STEAM bagi anak.
“ Pendidikan Ethno-STEAM ini yang mengaitkan Sains pendidikan dan sains ilmiah. Wujudnya berupa permainan tradisional yang sudah dimodifikasi. Harapannya dengan permainan ini akan meningkatkan kreativitas, kemampuan daya ingat dan keberanian anak” jelasnya
Dari hasil pemetaan potensi yang bisa dikembangkan dalam STEAM village ini dari program pengembangan keluarga yaitu dari sisi kesehatan dan lingkungan berupa menggalakan apotek hidup untuk keluarga dan pengelolaan sampah skala keluarga.
Untuk pengembangan masyarakat khususnya bagi pedagang maka program yang akan dilaksanakan berkaitan dengan digital promotion dan teknik pengemasan dan labelling. Dan untuk petani maka program yang dilaksanakan berupa Agro-STEAM-Education berupa permainan jelajah alam, pembelajaran berbasis produk dan desain photo corner.
Kepala Desa Colo Muhammad Destari Andriasmoro menyambut baik program KKN-IK di Desanya. Dirinya berharap mahasiswa peserta KKN dapat menerapkan ilmu pengetahuannya dan melakukan berbagai inovasi untuk pengembangan berbagai potensi yg ada di wilayah Desa Colo.
"Melalui program KKN, saya juga berharap ada sharing pengetahuan dan pengalaman antara peserta kkn dengan warga masyarakat, sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM masyarakat. Saya juga menitipkan pesan agar program revitalisasi web desa dapat menjadi media promosi wisata dan berbagai produk unggulan Desa Colo. (Yusi)