Link & Aplikasi

    

Historiografi, Menggali Sejarah Desa Kerjasan Kudus

Blog Single

Kudus-Kelompok Mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus di kelurahan Kerjasan Kecamatan Kota Kudus memulai programnya dengan mengunjungi Punden setempat. Tujuan kunjungan tersebut ialah untuk berziarah sekaligus menggali informasi kepada juru kunci dalam rangka menjalankan salah satu program KKN yang berupa historiografi atau penulisan sejarah serta tokoh kelurahan setempat. 

Program Historiografi ini dianggap penting dilakukan sebab banyak dari masyarakat yang belum mengetahui sejarah dari tempat kelahirannya tersebut. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya bukti tertulis yang dapat dipelajari oleh warga setempat. Kegiatan penulisan historiografi ini dimaksudkan untuk menggali nilai nilai kearifan lokal yg diajarkan oleh para ulama pendahulu, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Kordes KKN-IK Desa Kerjasan Arif Ausafa Zaidan menyampaikan program ini dilakukan karena karena mayoritas warga tidak mengetahui

sejarah Desa Kerjasan sendiri. 

"Dari kemarin kita tanya-tanya ke perangkat bahkan ke RT, RW dan warga pun mereka mengaku tidak paham dan mengatakan tidak ada yang tahu asal usul kerjasan ini" terangnya.

Selain itu Arif juga menambahkan bahwa tugas dari kampus terdapat program pilihan berupa menelusuri sejarah desa, tokoh lokal desa, dan tradisi desa yang berkaitan dengan Islam dan budaya lokal.

Shofwan Juru kunci Punden setempat Shofwan mengatakan bahwa makam ini sudah ada sejak lama. Namun baru diketahui bahwa itu adalah makam wali saat beliau masih kecil. 

"Dulu itu banyak yang tahu kalau disini ada makam. Tapi tidak ada yang tahu ini makam siapa. Kemudian ditanyakan pada orang pintar {Kiyai sekitar} ternyata ini adalah makam Wali" Ungkap Shofwan saat diwawancarai Jumat (10/9/21). 

Menurutnya, Punden ini merupakan makam dari keturunan salah satu Raja Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Sebab di depan makam terpajang silsilah Wali yang dikenal dengan Mbah Demang ini sambung hingga Raja-raja islam terdahulu. 

"Dulu, sebelum tahu ini adalah makam Wali, disini itu tempat main anak-anak Mbak, Mas. Ada ayunan dan lain-lain. Tapi anehnya setiap ada anak main disini pasti anak tersebut jatuh sakit" Ujarnya. 

Sebab itulah makam Mbah Demang ini dianggap keramat oleh warga sekitar. Sehingga makam ini direnovasi oleh warga sebagai wujud penghormatan kepada Mbah Wali. 

Penulis: Rifqotul Ummah

Editor: Yusi

Share this Post: