Gubernur Ajak Sebarkan Moderasi Beragama dalam Sarasehan yang Digelar IAIN Kudus
IAIN Kudus bekerjasama dengan FKUB Jawa Tengah dan FKUB Kab. Kudus menyelenggarakan Sarasehan Pemberdayaan Potensi Daerah dan Percepatan Moderasi Beragama untuk Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh pada Rabu (8/09/20210).
Bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat IAIN Kudus, Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. sebagai keynote speaker menyampaikan bahwa sebelum bangsa ini memproklamasikan kemerdekaan, perbedaan telah terjadi, dan selalu menjadi polemik. Untungnya founding fathers yang kita miliki telah menegakkan persatuan di atas segalanya. Menurutnya bahwa kegiatan yang telah dilakukan di FKUB merupakan implementasi cita-cita lama. Karena hal ini menyangkut masalah yg ada dilangit sekaligus yg ada di bumi. “Betapa enaknya beragama dengan bahagia. Beragama dalam keberagaman, tidak ada saling hujat dan merendahkan. Masyarakat bisa seperti itu tergantung pada kita, karena
jika penyebaran moderasi sudah ada di ruang eksklusif, maka itu akan masif. Makanya yuk gerak bareng, yuk turun ke kota bahkan ke desa desa, untuk menyebarkan moderasi beragama”, ajaknya.
Sementara itu hadir dalam kegiatan sarasehan ini, Rektor IAIN Kudus Dr. H. Mudzakir, M.Ag. juga menyampaikan bahwa kita semua merupakan satu eksistensi yang sama yaitu manusia, namun perbedaan muncul karena adanya perbedaan agama, bangsa, dan etnis. Mudzakir berharap agar kegiatan ini bukan hanya sekedar ritual dan pencitraan adanya kerukunan beragama. Agar tidak sekedar ritual dan pencitraan maka perlu adanya peningkatan literasi. Meningkatkan membaca, meningkatkan penelitian, meningkatkan kesadaran dalam kerukunan umat beragama.
“Mari kita tingkatkan masyarakat kita literasi kerukunan umat beragama, bagaimana mengedukasi masyarakat membaca pada sumber yang otentik, yang objektif bukan hoax dan meneliti. Maka, jika ada kelompok masyarakat memiliki permasalahan yg tidak selesai, karena penyelesaiannya hanya ritual dan penuh pencitraan. Tidak berdasarkan penelitian. dan menemukan kebenaran objektif” terangnya.
Ketua FKUB Kab Kudus Dr. H. Ihsan M. Ag. dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program pertama dari 7 titik program dan tahapan yang rencananya akan diselenggarakan di seluruh eks karesidenan di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, kami forum kerukunan umat beragama kudus terus menjaga dan mengawal potensi-potensi dan peluang yang ada di Kabupaten kubus, serta tanpa lelah untuk mendesiminasikan potensi2 yang ada untuk percepatan moderasi beragsma di pantura jawa tengah, katanya.
Ihsan menjelaskan bahwa FKUB Kab. Kudus memiliki satu karya buku Bhinneka Tunggal Ika sebagai salah satu konsep awal untuk mmberdayakan potensi dan peluang yang ada di Kabupaten Kudus. Sebagai kota yang memiliki Sunan Kudus dan Sunan Muria, yang mewariskan tradisi dan nilai-nilai kerukunan, toleransi dan hidup bersama yang Menegaskan
“Bahwa kita hidup dengan orang lain merupakan keniscayaan sebagaimana Indonesia dibangun melalui potensi beragam. Kudus dengan kiblat kerukunan beragama menjadi satu obsesi kami di FKUB agar Kudus menjadi salah satu kota yang menjadi rujukan bagaimana kita mampu menjaga kerukunan umat beragama”
Wakil Rektor III IAIN Kudus ini menyampaikan bahwa pada hari ini kami akan berbagi potensi-potensi yang ada di daerah untuk bisa diberdayakan agar percepatan moderasi beragama bisa terwujud dimanapun.
“Salah satu potensi yang sudah kami kerjakan bagaimana konsep ketahanan ketuhanan Yang Maha Esa menjadi bagian penting bagaimana kita tidak hanya tahan di ekonomi, kita tidak hanya memiliki ketahanan politik., ketahanan budaya. tetapi yang jauh lebih penting adalah ketahanan ketuhanan YME adalah substansi yang sangat menentulan, yang akan menjadi roh dan menjadi jiwa dari ketahanan-ketahanan yang lain” pungkasnya. (Yusi)