FEBI IAIN Kudus Jalani Asesmen Lapangan 4 Hari Berturut-Turut
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menjalani asesmen lapangan selama 4 hari berturut-turut, setelah 2 hari asesmen pada prodi perbankan syariah kini dilanjutkan asesmen pada prodi akuntansi syariah.
Proses asesmen lapangan yang dilakukan secara daring ini dijadwalkan selama 2 hari jumat dan sabtu (4-5/6/2021). Tim asesor yang ditugaskan BAN PT pun masih sama dengan asesmen lapangan pada prodi perbankan syariah yaitu Dr. Syaugi Mubarak Seff, M.A. dari Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin dan Dr. Slamet Haryono, M.Si.,SE.,Ak.,CA. dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan, Dan Kerjasama FEBI IAIN Kudus Dr. Hj. Anita Rahmawaty, M.Ag. menyampaikan beberapa hal terkait dengan pelaksanaan asesmen lapangan.
“Asesmen lapangan daring ini untuk mengkonfirmasi data dan informasi yang diajukan sebagai dasar dalam penilaian kriteria akreditasi program studi Akuntansi Syariah ” terangnya.
Lebih lanjut Anita menjelaskan bahwa pada sesi pertama asesor mengkonfirmasi Pimpinan UPPS yaitu unit pengelola program studi terkait dengan rencana pengembangan, visi misi, tujuan dan strategi pengembangan fakultas, kemudian sistem tata pamong, sistem pengelolaan fakultas ekonomi dan bisnis Islam serta rencana pengembangan program studi akuntansi syariah.
Pada sesi berikutnya asesor mengkonfirmasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu di lingkungan IAIN dan tingkat fakultas dengan gugus penjamin mutu (GPM ) serta melakukan pengecekan dokumen standard manual instrumen dan laporan monev pembelajaran. Setelah itu asesor juga mengkonfirmasi dosen-dosen serta mahasiswa terkait dengan pelaksanaan pembelajaran serta pelayanan mahasiswa dan survei kepuasan.
Anita berharap asesmen lapangan ini bisa mendapatkan hasil nilai yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan, serta mampu memberikan manfaat bagi seluruh civitas akademika IAIN Kudus, terutama mahasiswa prodi akuntansi syariah.
Anggota Tim Akreditasi Akuntansi Syariah Jadzil Baihaqi, M.S.A. menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi jika mendapatkan asesor yang sama pada asesmen lapangan dengan prodi lain dalam satu fakultas adalah sinkronisasi data dan mekanisme kerja. Menurutnya bisa saja terjadi perbedaan pemahaman antar prodi.
“Tantangan terberat saat ini adalah bagaimana data disinkronkan antara satu prodi dengan prodi lain” ujarnya.
Selain hal tersebut Jadzil juga menyampaikan bahwa dalam kondisi pandemi seperti ini kerja tim akreditasi yang solid menjadi kunci, meski dari rumah, koordinasi tetep jalan. Dan berharap memperoleh hasil yang maksimal, sehingga kedepannya mahasiswa akan mendapatkan manfaatnya ketika akreditasinya lebih baik. (Yusi)