IMANAN WAHTISABAN: KUNCI TINGKATKAN IMUNITAS DAN SUKSES IBADAH RAMADAN DI MASA PANDEMI
Oleh Dr. Abdul Mutholib, S.Ag., M.Pd.
Ramadan tahun ini masih dalam suasana Pandemi Covid-19, bahkan telah muncul varian baru dan lonjakan kasus yang besar seperti di India yang membuat banyak negara termasuk Indonesia semakin meningkatkan kewaspadaan. Bagi kita umat Islam, menjumpai Ramadan merupakan anugerah yang sangat besar dari Allah SWT. Oleh karena itu, meski di tengah ancaman wabah Covid-19, bagi umat Islam, ibadah Ramadan harus bisa dilalui dengan sukses, bahkan harus bisa jadi momentum untuk meningkatkan imunitas agar tak mudah terserang virus Covid-19. Bagaimana caranya?
Pertama, Sambut Ramadan dengan penuh suka cita. Merayakan kehadiran Ramadan dan menjalankan qiyam dan shiyam di dalamnya secara imanan wahtisaban, yakni mengimani bahwa Allah telah mensyariatkan puasa dan hanya mengharapkan pahala dari sisi-Nya, dapat meningkatkan kadar dopamin atau molekul bahagia di otak, yang memungkinkan seseorang mampu menjadikan dirinya tidak mudah sakit, karena imun tubuhnya meningkat.
Kedua, tetap berpuasa. Ancaman wabah di bulan Ramadan tidak boleh mengendurkan iman. Sebab, sejatinya puasa memiliki manfaat pada sistem kekebalan tubuh. Telah banyak hasil riset yang membuktikannya. Namun, perlu ditekankan bahwa puasa yang dilakukan harus dilandasi imanan wahtisaban yang diimbangi asupan nutrisi, vitamin dan mineral yang baik saat sahur dan berbuka, karena imunitas tubuh sangat dipengaruhi kualitas dan kuantitas asupan gizi yang dikonsumsinya.
Ketiga, tadarrus al-Qur’an. Ramadan disebut pula dengan syahrul Qur’an. Untuk itu, dengan dilandasi imanan wahtisaban banyak umat Islam menghiasi malam dan siang hari bulan Ramadan dengan memperbanyak membaca al-Qur’an. Salah satunya menyebutkan bahwa membaca atau menyimak bacaan Al-Quran dapat menimbulkan ketenangan jiwa yang dapat meningkatkan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit.
Keempat, rajin qiyamullail. Di bulan Ramadan, umat Islam dengan hati yang teguh dilandasi imanan wahtisaban juga sangat giat melaksanakan qiyamullail, bahkan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar. Selain beroleh pahala yang sangat besar, qiyamullail juga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Kelima, berbagi dengan sesama. Bagi umat Islam, bulan Ramadan merupakan bulan yang bertabur segala kebaikan dan pahala. Dan dengan dilandasi imanan wahtisaban, umat Islam memanfaatkan kesempatan emas ini dengan memperbanyak sedekah, karena mereka yakin selain beroleh pahala yang berlipat, berbagi dengan sesama juga diyakini bisa memberi manfaat untuk meningkatkan sistem imun, bahkan dapat memperpanjang umur.
Demikian, di sepertiga akhir bulan Ramadan ini, mari kita perbaharui niat dan keteguhan hati kita dalam beribadah dengan mengoptimalkan sikap imanan wahtisaban sebagai kunci yang membuka dan memacu peningkatan kadar molekul bahagia di otak kita guna peningkatan imunitas, sehingga mampu terhindar dari berbagai serangan virus, termasuk covid-19, dan sukses menjalankan ibadah Ramadan di tengah pandemi ini. Amin.