MENYINGKAP HIKMAH DAN KEDAHSYATAN PUASA PARA NABI
Oleh Mufatihatut Taubah, S.Ag., M.Pd.I.
Salah satu ibadah yang paling tua seiring dengan umur manusia adalah ibadah puasa. Puasa merupakan amalan yang dianjurkan oleh Allah SWT pada para Nabinya mulai dari Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad saw, meskipun berbeda cara dan durasi waktu yang ditentukan namun hakikat puasa tetap sama. Umat manusia pra Islam sudah menjalankan puasa sebagai ritual pembersihan diri dan permintaan maaf kepada Allah sang maha kuasa. Allah SWT telah mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa. Dalam surah al-Baqarah ayat ke-183, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” dalam tulisan ini saya mencoba memaparkan puasa para Nabi mulai dari Nabi Adam AS sampai pada Nabi Muhammad SAW. Walau dalam Al Qur’an dan Hadis tidak dijelaskan mengenai bentuk puasa yang telah dilakukan oleh nabi Adam, dapat dipahami bahwa hakekat puasa Nabi Adam dengan sekarang sama. Hanya berbeda konteks cara, waktu dan kadar puasanya. Oleh karena itu, dalam menemukan konsep puasa yang dilakukan oleh Nabi Adam perlu ditinjau ulang dalam perspektif Hadits dan Atsar yang shahih.
Nabi Adam berpuasa tiap tiga hari setiap bulan. Dari riwayat lain juga meriwayatkan bahwa Nabi Adam juga berpuasa pada tiap tanggal 10 Muharram. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Karena telah mempertemukan kembali beliau dengan istrinya, Siti Hawa, di Arofah. Pendapat lain mengungkapkan bahwa Nabi Adam berpuasa selama 40 hari 40 malam setiap tahun. Hal ini bertujuan untuk mendoakan anak anaknya agar tetap menjadi manusia yang dapat menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Selain itu ada pula yang menjelaskan bahwa Nabi Adam berpuasa setiap hati jumat. Hal itu untuk mengenang peristiwa penting yaitu diciptakannya nabi Adam oleh Allah swt, diturunkan kebumi dan pada hari jumat pula taubat Nabi Adam diterima Allah, sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori ra, bahwa “Allah menjadikan Adam pada hari Jumat, diturunkan dibumi pada hari jum’at, dan bertaubat kepada Allah pada hari jumat atas dosanya memakan buah khuldi pada hari jumat dan dia wafat pada hari jumat”(HR. Bukhari)
Nabi idris memiliki amalan puasa setiap hari disiang hari sepanjang masa dan solat sepanjang malam setelah berbuka sampai matahari terbit; Nabi Nuh puasa tiga hari setiap bulan sepanjang tahun; Nabi Musa menjalankan puasanya selama 40 hari ketika bertahannuts di lembah suci bernama Lembah Tuwa ketika pertemuannya dengan Allah; Nabi Daud AS berpuasa secara tersistem, satu hari berpuasa dan sehari tidak. Kebiasaan dari bapak Nabi Sulaiman tersebut hingga kini masih dijalankan oleh kaum Muslim. Nabi Isa terkenal dengan puasa 50 hari sepanjang tahun; Nabi Muhammad mensyariatkan puasa wajib dibulan ramadhon yang dilaksanakan selama sebulan penuh.
Selain puasa wajib pada bulan Ramadan, ada puasa wajib lainnya yang dilakukan oleh umat Islam dikarenakan sebab sebab tertentu. Yaitu puasa Qodho adalah puasa yang wajib dilakukan untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkannya karena alasan Syar`i, puasa kafarat; puasa Nazar. Umat Islam juga melaksanakan bebarapa puasa sunnah yang sudah dikenal. Beberapa Puasa Sunnah tersebut disinyalir merupakan warisan dari puasa para Nabi dan Rosul terdahulu yang dilestarikan dalam agama islam. Artinya puasa yang turun temurun dilakukan nabi terdahulu sampai sekarang tetap menjadi amalan sunnah bagi umat Islam didunia.
Wallahu’a’lam bishshowaf