Meraih Keistimewaan Bulan Ramadhan
Oleh Drs. Ulin Nuha, M.Pd.
Pandemi Covid 19 di negeri ini sudah menyertai dua kali Ramadhan, terhitung sejak Maret 2020 yang lalu sampai dengan hari ini. Namun kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena kita masih bisa merasakan kenikmatan dan keistimewaan bulan ramadhan walaupun harus selalu tetap waspada terhadap keganasan Covid yang dapat dengan mudah merenggut nyawa manusia yang dijangkitinya.
Dalam kalender tahun Hijriyah, ada beberapa bulan yang istimewa, namun Ramadhan merupakan bulan yang paling istimewa dan paling mulia bila dibandingkan dengan sebelas bulan lainnya. Itulah sebabnya dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya umat manusia mengetahui pahala ibadah di bulan Ramadhan, maka niscaya mereka akan meminta agar satu tahun penuh menjadi ramadhan.” (HR. Tabrani, Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi). Pertanyaannya adalah mengapa bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa.
Dalam bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya dengan tujuan meraih derajat taqwa (QS. Al Baqarah 183). Dan tidak hanya itu, bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya wahyu pertama sebagaimana tertuang dalam Al Qur’an, yang artinya adalah bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil) (QS. Al Baqarah 185).
Keistimewaan bulan Ramadan berikutnya adalah bahwa bulan ini, merupakan bulan pengampunan terhadap dosa-dosa masa lalu bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Rasulullah SAW pernah bersabda tentang makna puasa Ramadhan, sabda tersebut diriwayatkan dalam hadist Bukhari dan Muslim, yang artinya: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhori-Muslim).
Keistimewaan bulan Ramadhan yang lain adalah adanya pelipat gandaan pahala bagi umat Islam yang melakukan amalan-amalan atau ibadah, seperti bersedekah, sholat malam, ibadah umroh, dan ibadah-ibadah lainnya. Bukti pelipat gandaan pehala tersebut sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits Bukhori dan Muslim yang artinya: “Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.
Keistimewaan bulan Ramadhan yang utama yang tidak pernah ada di bulan-bulan lainnya, yaitu adanya malam Lailatul Qadar. Malam tersebut merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan dan di malam tersebut juga turun para malaikat yang ikut mengatur segala urusan (Q.S. Al Qodr 1-5). Waktu turunnya malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan setiap tahunnya adalah rahasia Allah. Namun, terdapat beberapa petunjuk, yang menyiratkan bahwa malam tersebut terjadi pada sekitar 10 hari terakhir Ramadan. Riwayat pertama, datang dari Aisyah, yang menyebut Rasulullah bersabda, "Carilah lailatul qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan" (H.R. Bukhari).
Masih ada banyak lagi keistimewaan-keistimewaan yang ada pada bulan Ramadhan diantaranya adalah dibukanya pintu surga serta ditutupnya pintu neraka saat bulan Ramadan sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang artinya: “Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan pintu-pintu neraka jahannam ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu” (HR. Bukhari), dan masih banyak lagi keistimewaan bulan Ramadhan lainnya.
Segala keistimewaan bulan Ramadan tersebut merupakan motivasi bagi kita umat Islam untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas kita dalam beribadah kepada Allah SWT di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba memanfaat momentum bulan Ramadhan ini dengan menjalankan semua kewajiban dan meninggalkan segala larangan serta meningkatkan ibadah-ibadah sunnah di bulan Ramadhan ini sehingga makna keistimewaan bulan Ramadhan ini benar-benar kita raih. Dan jangan sampai kita sia-siakan bulan Ramadhan sekarang ini karena kita belum tahu apakah kita masih bisa meraih keistimewaan bulan Ramadhan pada tahun berikutnya.