RAMADHAN FROM HOME
Oleh Primi Rohimi, S.Sos., M.S.I.
“Sekali lagi di bulan Ramadhan kali ini kita diuji untuk memaksimalkan ikhtiar kita dalam beribadah wajib dan sunnah di rumah, tempat yang biasanya hanya kita gunakan untuk beristirahat dan pulang dari segala aktivitas.”
Bagi mereka yang bekerja di kantor, sudah lazim dengan istilah Work From Home (WFH). Istilah ini merujuk pada pekerjaan yang biasanya dikerjakan di kantor tapi dikerjakan di rumah. Tentu saja pekerjaan yang dikerjakan di rumah ini berdasarkan aturan kantor dan protokol pencegahan Covid-19.
Tidak hanya pekerjaan kantor yang dikerjakan di rumah di masa pandemi ini. Kegiatan di bulan Ramadhan pun dianjurkan dilaksanakan di rumah. Dan Ramadhan 1442 H/ 2021 M ini adalah Ramadhan ke-2 yang harus kita lalui dengan memaksimalkan beribadah di rumah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memutuskan untuk mewajibkan muslim yang terpapar Covid-19 agar menjalani ibadah Ramadhan di rumah. Ini ditegaskan dalam Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah di Bulan Ramadhan dan Syawal Tahun 1442 Hijriah bertanggal 12 April 2021. Ibadah di bulan Ramadhan yang biasanya dilakukan di luar rumah di antaranya yaitu shalat fardu, tarawih, witir, tadarus, qiyamullail, dan iktikaf.
Kita dianjurkan melaksanakan ibadah di rumah bukan karena ketakutan dan kekhawatiran kita akan tertular Covid-19. Tapi lebih pada ketaatan kita pada ulil amri, para pemimpin yang sudah mengupayakan ikhtiar maksimal menghentikan penularan Covid-19. Semoga ketaatan kita pada pemimpin yang memikirkan keselamatan manusia, mendapat ridho Allah SWT.
Allah SWT tidak secara spesifik memerintahkan kita untuk melalui Ramadhan di luar rumah. Bahkan Rasul pun pernah memberikan teladan melaksanakan sholawat sunnah Tarawih di rumah. Dengan demikian, kita bisa melakukan amalan di bulan Ramadhan dari rumah. Seperti juga WFH, kita bisa produktif berkarya dalam rangka ibadah di bulan Ramadhan meskipun dari rumah. Tentu saja Ramadhan from home dilakukan dengan pertimbangan zona Covid-19 wilayah kita masing-masing.
Jadi, jika ada muslim yang memutuskan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dari rumah, kita bisa berbaik sangka untuk lebih mensyukuri fasilitas ibadah dari Allah SWT. Ada banyak ibadah yang bisa jadi mendapatkan pahala berlipat ketika dilaksanakan di rumah di masa pandemi ini. Pun demikian pula dengan muslim yang memilih beribadah di luar rumah. Kita saling berbaik sangka.
Intinya, sekali lagi di bulan Ramadhan kali ini kita diuji untuk memaksimalkan ikhtiar kita dalam beribadah wajib dan sunnah di rumah, tempat yang biasanya hanya kita gunakan untuk beristirahat dan pulang dari segala aktivitas. Rumah pun bisa menjadi tempat yang lebih berkah. Marhaaban yaa Ramadhan. Mari kita saling menyemangati satu sama lain dan berbaik sangka sehingga derajat ketaqwaan bisa kita dapatkan. Aamiin